Jumat, 30 Mei 2014

Kebudayaan Masyarakat Pesisir Pantai "Hajat Lembur"



HAJAT  LEMBUR
KEBUDAYAAN MASYARAKAT PESISIR PANATAI



Bagi para pecinta budaya gada salahnya kalian tau  tentang kebudayaan yang satu ini….:-).

Di kabupaten Tasikmalaya sebelah selatan tepatnya di Desa Sindangkerta Kecamatan Cipatujah terdapat satu kebudayaan masyarakat setempat yang di sebut dengan Hajat Lembur. Pasti bagi orang yang bukan dari daerah tanah sunda belum tau arti dari hajat lembur,, ni saya artikan yah pesi saya.. Hajat itu dalam bahasa Indonesia Pesta dan lembur itu Daerah..jadi hajat lembur adalah pesta yang di lakukan di suatu daerah…udah tau kan sekarang dengan hajat lembur yang saya maksud ????

Eeitsss jangan cukup sampai di situ,,nie saya kasih info yang lainnya….

Kegiatan hajat lembur ini biasanya di lakukan pada saat memperingati awal tahun baru, yaitu pada bulan Januari tepatnya tanggal 01 . Kegiatan hajat lembur ini dilakukan dalam artian sebagai tanda rasa syukur masyarakat setempat atas karunia yang telah di berikan kepada mereka. Selain beribadah gada salahnya juga kita menghargai kebudayaan kan???

Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan cara penurunan Jampan ( semacam sesajian/sesajen) ke laut,, ya kalo di daerah mah biasanya masih  kental dengal hal – hal yang berbau mistis…Sebelum penurunan jampan terlebih dahulu suka di lakukan kegiatan upacara adat,,upacara adat ini di lakukan oleh para masyarakat setempat, tepatnya anak – anak muda putra daerah dan para sesepuh daerah. Dalam upacara adat ini biasanya ada serah terima dari sesepuh daerah kepada kepala pemerinrahan daerah ( Bupati / yang mewakili ), setelah serah terima dilakukan maka jampan langsung di bawa ke pinggir pantai/laut  dan di lepas  ke tengah pantai/laut. Gak cukup sampai di situ ……

Kegiatan hajat lembur ini sudah di lakukan secara turun temurun sampe sekarang, seiring berjalannya waktu dan semakin majunya jaman, kegiatan hajat lembur ini semakin di kenal di luar daerah, jadi pada saat kegiatan ini di adakan banyak para pecinta budaya dan wisatawan yang sengaja berkunjung untuk melihat kegiatan kebudayaan  masyarakat pesisir pantai ini..Tidak hanya kegiatan hajat lembur, biasanya suka di adakan juga kegiatan hiburan dari masyarakat setempat, diiantaranya Tatabehan (memainkan alat musik khas masyarakat setempat, lesung, angklung, calung dll), bahkan biasanya ada kegiatan makan tumpeng bersama yang di yakini akan memberikan berkah bagi pemakannya, ini sih menurut kepercayaan masyarakat setempat….. Sudah tertarik untuk menyaksikan langsung belum ????? Lanjut… 

Selain  kegiatan hajat lembur yang menarik para pecinta budaya untuk datang, kegiatan ini juga di lakukan di pesisir pantai yang biasanya di jadikan sebagai tempat objek wisata daerah yang mungkin menarik bagi para wisatawan. Selain menyaksikan kegiatan hajat lembur, kita juga bisa menyaksikan panorama yang di sajikan di tempat objek wisata tersebut, kita bisa menyaksikan pemandangan pantai/laut, melihat terumbu karang, dan untuk yang suka berenang, gada salahnya kalian mencoba berenang di pantai tersebut….Intinya selain kita mengetahui kebudayaan setempat, kita juga bisa sekalian berwisata di tempat tersebut…

Jadi..sudah cukup menarik bukan untuk para pencinta budaya dan wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut???? Ayoooo…tunggu apalagi…..

Khusus untuk para wisatawan dan Travelling sejati kalo ingin lebih tau tentang info objek wisata pantai tersebut, ada tuh infonya di sebelum pos yang ini…..Tempat Wisata Pantai Sindangkerta.

Semoga bermanfaat….

Rabu, 28 Mei 2014

JENIS - JENIS DAN STATUS BURUNG DI KAWASAN HRGMK MUBA

JENIS-JENIS DAN STATUS BURUNG
DI KAWASAN HUTAN RAWA GAMBUT MERANG-KEPAYANG
KABUPATEN MUSI BANYUASIN


 
Komplimasi data burung yang di lakukan dari tahun 2001 hingga tahun 2011 mencatat 156 jenis burung dari 46 suku (family) di kawasan HRGMK. Beberapa jenis adalah jenis burung yang terancam punah dan tidak pernah di temukan lagi sejak pertama kali di laporkan. Terdapat empat jenis burung terancam punah dan 25 jenis burung mendekati terancam punah. 

Selain burung penetap, kawasan HRGMK juga di lalui oleh beberapa jenis burung migran. Burung mingran yang melintas di kawasan ini mulai dari kelompok burung air (waterbird), burung pemangsa (raptor), dan burung berkicau (passerine). Salasatu burung air migran yang melintas di kawasan ini adalah jenis Trinil pantai Tringa hypoleucos, dari kelompok burung pemangsa adalah jenis burung Sikep Madu Asia Pernis ptilorhyncuhus, dari kelompok burung berkicau adalah jenis burung Sikatan Bubik Muscicapa dauurica.

Arti penting HRGMK sebagai kawasan penting bagi burung adalah dengan tercatatnya empat jenis burung yang secara global terancam punah, 25 jenis mendekati terancam punah, 39 jenis dilindungi oleh pemerintah dan 27 jenis masuk dalam daftar lampiran (appendix) konvensi perdagangan internasional (CITES). Kelestarian burung di kawasan HRGMK akan sangat tergantung kepada aksi yang di lakukan untuk melestarikan kawasan hutan yang masih tersisa. Aktifitas land clearing perusahaan HTI dan penebangan liar yang masih berlangsung menjadi penyebab utama hilangnya habitat atau rumah bagi burung – burung di sini. Selain itu, perburuan burung untuk hewan peliharaan, serta perburuan untuk keisengan juga masih sering di temui dilakukan oleh masyarakat lokal.

Berikut ini beberapa jenis dan status burung yang ada di Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang (HRGMK) :

1.   Burung Alap–alap – Suku Falconidae
Burung ini memiliki  ciri  paruh yang kuat karena kait pada ujungnya dan tambahan dua gigi kait yang kecil pada lateral paruh  bagian atas,  sayap panjang runcing berbentuk sabit, dan ekor panjang sempit. Di Indonesia terdapat Sembilan jenis, dan satu jenis diantaranya terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Alap – alap capung Microhierax fringillarius status Penetapan, Appendix II, Dilindungi.

2.   Burung Ayam–ayam – Suku Rallidae
Burung ini memili ciri kaki panjang dan jari kaki yang sangat panjang, pelari yang baik dan dengan cepat menyusup di dalam semak yang rimbun, mampu berenang. Di Indonesia terdapat 33 jenis, dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Kareo padi Amaurornis phoenicurus status penetap.

3.   Burung Bangau – Suku Ciconiidae
Burnung ini memili ciri berukuran besar dan panjang, paruh panjang besar dan kuat, memakan ikan atau binatang kecil didalam air. Di Indonesia terdapat lima Jenis, dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Bangau tongtong Leptoptilos javanicus status penetap, endangered, dilindungi
-          Bangau strom Ciconia stormii status penetap, vurnelable, dilindungi.

4.   Burung Bentet – Suku Laniidae
Burung ini memiliki ciri kepala besar, paruh menakik yang kuat dan mengait pada ujungnya, bertengger pada semak rendah, menyambar mangsanya. Di Indonesia terdapat empat jenis, dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Bentet kelabu Lanius schach status penetap.

5.   Burung Bentet kedasi – Suku Campephagidae
Burung ini memiliki ciri memiliki warna yang buram, hitam putih atau abu – abu, memakan serangga, sarang membentuk seperti mangkuk pada tajuk pohon. Di Indonesia terdapat 47 jenis, dan lima jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Sepah tulin Pericricitus igneus status penetap, near threatened.
-          Sepah hutan Pericrocotus flammeus status penetap.
-          Kepudang sungu sumatera Coracina striana status penetap.
-          Jingjing batu Hemipus hirundinaceus dtatus penetap.
-          Kapasan kemiri Lalage nigra status penetap.

6.   Burung Cabai – Suku Dicaedae
Burung ini memiliki ciri berkelompok, bentuk paruh berpariasi dari tajam meruncing sampai tebal, hidup di puncak pohon, memakan serangga dan buah – buahan kecil, beberapa jenis berwarna terang dengan bulu merah dan jingga. Di Indonesia terdapat 27 jenis dan dua jinis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Cabai rimba Dicaeum chrysorrheum status penetap.
-          Cabai bunga api Dicaeum trigonostigma status penetap.

7.   Burung Cabak – Suku Caprimulgidae
Burung ini meiliki ciri aktip di malam hari, pemakan serangga, memiliki jarring rambut di sekitar paruh, terbang tidak menentu, suara di keluarkan secara monoton, telur di letakan di tanah tanpa bahan sarang apapun. Di Indonesia terdapat 14 jenis dan tiga jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Cabak kota Caprimulgus affinis status penetap
-          Cabak maling Caprimulgus macrurus status penetap.
-          Taktarau melayu Eurostopodus temminckii status penetap.

8.   Burung Cangak dan Kuntul – Suku Ardeidae
Burung ini memiliki ciri leher dan kaki panjang, paruh panjang lurus, memakan ikan. Di Indonesia terdapat 24 jenis dan enam terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Cangak merah Ardea purpurea status penetap, dilindungi.
-          Bambangan merah Ixobrhychus sinensis status penetap dan migran.
-          Bambangan kuning Ixobrhychus cinnamomeus status penetap.
-          Kokokan laut Butorides striatus status penetap.
-          Kuntul kerbau Bubulcus ibis status penetap, dilindungi.
-          Kuntul kecil Egretta garzetta staus penetap, dilindungi.

9.   Burung Cica daun – Suku Chloropseidae
Burung ini memiliki ciri berwarna hijau, berukuran kecil sampai sedang, suara bagus, memakan buah – buahan dan serangga, sarang berbentuk mangkuk di ujung cabang pohon atau semak berdaun lebat. Di Indonesia terdapat tujuh jenis dan empat jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Cipoh kacat Aegithina tiphia status penetap.
-          Cipoh jantung Aegithina viridissima status penetap, near threatened.
-          Cica daun besar Chloropsis sonnerati status penetap.
-          Cica daun dahi emas Chloropsis aurifrons status penetap.
-          Cica daun sayap biru Chloropsis cochinchinensis status penetap.

10. Burung cucak–cucakan – Suku Pycnonotidae
Burung ini memiliki ciri memakan buah – buahan dan serangga, suka berkicau ramai, sarang berbentuk manggku tidak rapi di atas pohon, beberapa jenis sering di jadikan burung peliharaan. Di Indonesia terdapat 29 jenis, dan enam terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster status penetap.
-          Cucak rumbai tungging Pycnonotus eutilotus status penetap.
-          Merbah cerukcuk  Pycnonotus goiavier status penetap.
-          Merbah corok – corok Pycnonotus  simplex status penetap.
-          Merbah kecamata Pycnonotus erythrophtalmos status penetap.
-          Merbah belukar Pycnonotus plumosus status penetap.

11. Burung Elang – Suku Accipitridae
Burung ini memiliki ciri paruh berkait dengan cakar yang kuat untuk mencabik mangsanya, berburu dari udara, penglihatannya tajam. Di Indonesia terdapat 61 jenis, dan 12 jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Elang tikus Elanus caeruleus status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Elang brontok Spizaetus cirrhatus status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Elang Wallace Spizaetus nanus status penetap, vulnerable, appendik II, dilindungi.
-          Elang bondol Haliastur indus status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Elang laut peut putih Haliaeetus ieucogaster status penetap, appendix II dilindungi.
-          Elang ikan kecil Ichtyophaga humilis status penetap, near threatened, appendix II, dilindungi.
-          Elang ikan kepala kelabu Ichtyophaga ichtyaetus status pentap, near threatened, appendix II, dilindungi.
-          Elang ular bido Spilornis cheela status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Sikep madu asia Pernis ptilorhynchus status penetap dan migran, appendix II, dilindungi.
-          Elang alap nipon Accipiter gularis status migran, appendix II, dilindungi.
-          Elang alap shikra Accipiter badius status migran, appendix II, dilindungi.
-          Elang rawa Circus sp status migran, appendix II, dilindungi.

12. Burung Gagak – Suku Corvidae
Burung ini memiliki ciri berukuran besar, paruh lurus dan kuat, tersebar hamper di seluruh dunia, cerdas, beberapa jenis belajar hidup komensal bersama manusia. Di Indonesia terdapat 17 jenis dan dua jenis erdapat di HRGMK, yaitu :
-          Gagak hutan Corvus enca status penetap.
-          Gagak kampong Corvus macrorhynchus status penetap.

13. Burung Gemak – Suku Turnicidae
Burung ini memiliki ciri hidup di permukaan tanah, tubuh mungil, ekor pendek, badan gempal, betina berwarna lebih terang. Di Indonesia terdapat  empat jenis dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Gemak loreng Turnix suscitator  status penetap.

14. Burung hantu serak – Suku Tytonidae
Burung ini memiliki ciri aktip di malam hari, mata lebar, suara angker yg khas, bentuk piringan khas dekat mata, bulu sayap sangat lembut. Di Indonesia terdapat Sembilan jenis dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-           Serak jawa Tyto alba status penetap, appendix II.

15. Burung hantu – Suku Strigidae
Burung ini memiliki ciri aktip di malam hari, beberapa jenis memiliki berkas seperti telinga, bulu di polakan dengan warna abu – abu, coklat, putih dan hitam (yang berguna untuk menyamarkan diri pada siang hari). Di Indonesia terdapat 36 jenis dan tiga jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Beluk jampuk Bubo sumatranus status penetap, appendix II.
-          Pungguk coklat Ninox scutulata status penetap, appendix II.
-          Celepuk reban Otus lempiji status penetap appendix II.

16.  Burung Jalak – Suku Sturnidae
Burung ini memiliki ciri pemakan buah  - buahan dan seranga, bentuk tubuh yang gagah, paruh lurus dan kuat, tungkai kaki panjang, bersuara rebut, suka meniru suara burung lain, bersarang pada lubang pohon. Di Indonesia terdapat 26 jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Tiong emas Gracula religiosa status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Perling kumbang Aplonis panayensis status penetap.

17. Burung Kangkok – Suku Cuculidae
Burung ini memiliki ciri pemakan serangga, kaki memiliki dua jari ke belakang dan dua jari ke depan, paruh melengkung dan kuat, bberapa jenis mengutamakan ulat kupu – kupu sebagai makanannya. Di Indonesia terdapat 59 jenis dan Sembilan jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Wiwik kelabu  Cacomantis merulinus status penetap.
-           Wiwik lurik Cacomantis sonneratii status penetap.
-           Wiwik uncuing Cuculus sepulcralis status penetap.
-           Kadalan beruang Phaenicopaeus diardi status penetap, near threatened.
-          Kadalan birah Phaenicopaeus curvirostris status penetap.
-          Kadalan selaya Phaenicopaeus chlorophaeus status penetap.
-          Kadalan kera Phaenicopaeus tristis status penetap.
-          Bubut besar Centropus sinensis status penetap.
-          Bubut alang – alang Centropus bengalensis status penetap.

18. Burung Kekep – Suku Artamidae
Burung ini memiliki ciri pemakan serangga, ekor pendek, sayap segi tiga panjang, paruh kuat, terbang mirip dengan burung laying – laying. Di Indonesia terdapat empat jenis dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Kekep babi Artamus leucorhynchus status penetap.

19. Burung Kepodang – Suku Oriolidae
Brung ini memiliki ciri memakan buah dan serangga, mempunyai suara yang nyaring dan merdu, terbang terkesan santai dan bergelombang. Di Indonesia terdapat 15 jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Kepudang kuduk hitam Oriolus Chinensis status penetap.
-          Kecembang gadung Irena puella status penetap.

20. Burung Krik–krik – Suku Meropidae
Burung ini memiliki ciri memiliki warna yang beragam dengan bulu utama hijau, kaki pendek, bentuk badan anggun, paruh panjang melengkung, kebanyakan jenis memiliki ekor di tengah seperti pita, sring duduk di cabang terbuka. Di Indonesia terdapat enam jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Kirik – kirik biru Merops viridis status penetap.
-          Kirik – kirik laut Merops philipinus status penetap.

21. Burung Kucica / cacing – Suku Turdidae
Burung ini memilki ciri memakan cacing, serangga, interbrata kecil dan buah – buahan kecil, memiliki suara yang merdu, biasanya di buru para pecinta burung karena suaranya yang merdu. Di Indonesia terdapat 40 jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Kucica kampung Copsychus saularis status penetap.
-          Kucica hutan Copsychus malabaricus status penetap.

22.  Burung Layang–layang – Suku Hirundinidae
Burung ini memiliki ciri sepintas seperti walet, terbang lebih lamban, melayang dengan sayap setengah terutup, terbang melingkar di udara. Di Indonesia terdapat delapan jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Layang – laying asia Hirundo rustica status migran.
-          Laying – laying batu Hirundo tahitica status migran.

23. Burung Luntur – Suku Trogonidae
Burung ini memiliki ciri bentuk tubuh sedang, memiliki bulu mencolok, paruh pendek, kaki pendek dan sayap pendek, ekor lebar dan berbulu halus, dua jari kaki mengarah ke depan dan dua jari kaki mengarah ke belakang, memakan serangga, mempunyai suara serak yang khas. Di Indonesia terdapat  Sembilan jenis dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Luntur putri Harpactes duvaucelii status penetap, near threatened, dilindungi.

24. Burung  Madu – Suku Nectariniidae
Burung ini memiliki ciri paruh melengkung dan panjang, umumnya warna warni, bulu metalik, bisa berperan dalam penyerbukan bunga. Di Indonesia terdapat 24 jenis dan  tujuh jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Burung madu polos Anthreptes simplex status  penetap, dilindungi.
-          Burung madu kelapa Anthreptes malaccensis status penetap, dilindungi.
-          Burung madu leher merah Anthreptes rhodolaema status penetap, near threatened, dilindungi.
-          Burung madu sriganti Nectarinia jugularis status penetap, dilindungi.
-          Burung madu pengantin Nectarinia sperata status penetap, dilindungi.
-          Burung madu sepah raja Aethopyga siparaja status  penetap, dilindungi.
-          Pijantung kecil Arachnothera longirostra status penetap, dilindungi.

25. Burung Merpati – Suku Columbidae
Burung ini memiliki ciri tubuh gemuk, paruh pendek, sarang terbuat dari ranting – ranting, kicauan berupa suara yang berirama yang di ulang – ulang. Di Indonesia terdapat  94 jenis dan enam jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Punai kecil Treron olax  status penetap.
-          Punai gading Treron vernans  status penetap.
-          Tekukur biasa Streptopelia chinensis status penetap.
-          Perkutut jawa Geopelia striata status penetap.
-          Delimukan zamrud Chalcopaps indica status penetap.
-          Pergam hijau Ducula aenea status penetap.

26. Burung Paruh bengkok – Suku Psittacidae
Burung ini memiliki ciri kepala besar, paruh bengkok, kaki kuat dan lincah, dua jari kaki menghadap ke depan dan dua menghadap ke belakang,, bersarang pada lubang pohon, memakan buah – buahan, biji – bijian dan tepungsari. Di Indonesia terdapat 81 jenis dan empat jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Betet biasa Psittacula alexandri status penetap, appendix II.
-          Betet ekor panjang Psittacula longicauda status penetap, near threatened, appendix II.
-          Nuri tanau Psittinus  cyanurus status penetap, near threatened, appendix II.
-          Serindit melayu Loriculus galgulus status penetap, appendix II.

27. Burung Pecuk – Suku Phalacrocoracidae
Burung ini memiliki ciri pemakan ikan, paruh tajam, bisa berenang lama untuk mencari makan. Di Indonesia terdapat lima jenis dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Pecuk ular asia Anhinga melanogaster  status penetap, near threatened, dilindungi.

28. Burung Pelatuk – Suku Picidae
Burung ini memiliki ciri kebiasaan mematuk dan mengebor kulit batang untuk mencari  serangga, kaki beradaptasi untuk bergayut  pada pohon, ekor kaku di gunakan untuk penompang keseimbangan  pada saat menngebor dan melubangi pohon untuk sarang. Di Indonesia terdapat 25 jenis dan delapan jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Pelatuk kijang Celeus brachyurus status penetap.
-          Tukik tikus Sasia abnormis status penetap.
-          Caladi batu Meiglyptes tristis status penetap.
-          Caladi badok  Meiglyptes  tukki  status penetap, near threatened..
-          Pelatuk ayam Dryocopus javensis status penetap.
-          Caladi  tilik Dendrocopus moluccensis status penetap.
-          Caladi tikotok Hemicircus concretus  status penetap.
-          Pelatuk sayap merah  Picus puniceus status penetap.

29. Burung Pengicau – Suku Sylviidae
Burung ini memiliki ciri berkelompok dan lincah, paruh sampit menajam, memakan serangga, kicauan nyaring dan indah, sarang berbentuk kubah atau mangkuk dengan rapi. Di Indonesia terdapat 44 jenis dan enam jenis terdapat di HGMK, yaitu :
-          Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps status penetap.
-          Cinenen belukar Orthotomus atrogularis status penetap.
-          Cinenen merah Orthotomus sericeus status penetap.
-          Cici padi Cisticola juncidis status penetap.
-          Perenjak rawa Prinia flaviventris status penetap.
-          Perenjak sayap garis Prinia familiaris status penetap.

30. Burung Pengoceh – Suku  Timaliidae
Burung ini memiliki ciri suka berkelompok,  memiliki suara pengoceh, aktip di atas tanah, membuat sarang berbentuk mangkuk di pohon dan semak. Di Indonesia terdapat 58 jenis dan delapan jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Pelanduk dada putih Trichastoma rostratum status penetap,  near threatened.
-          Asi besar Malacopterum magnum status penetap, near threatened.
-          Asi dada kelabu Malacopterum albogulare status penetap, near threatened.
-          Ciung air coreng Macronous gularis status penetap.
-          Ciung air pongpong Macronous ptilosus status penetap, near threatened.
-          Pelanduk ekor pendek Malacocincla malaccense status penetap, near threatened.
-          Tepus kaban Stachyris nigricollis statu penetap, near threatened.
-          Tepus merbah sampah Stachyris erythroptera status penetap.

31. Burung Pipit – Suku Ploceidae
Burung ini memiliki ciri paruh tebal  pendek, memakan biji – bijian, sarang benbentuk pola tertutup, biasanya di anggap sebagai hama bagi para petani. Di Indonesia terdapat 34 jenis  (suku Estrididae masuk dalam suku ini), dan lima jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Bondol peking Lonchura punctulata  status penetap.
-          Bondol haji Lonchura maja status penetap.
-          Bondol oto hitam Lonchura ferruginosa  status penetap.
-          Bondol rawa Lonchura malacca status penetap.
-          Manyar tempua Ploceus phillipinus status penetp.
-          Burung gereja erasia  Passer montanus status penetap.

32. Burung Puyuh dan ayam hutan – Suku Phasianidae
Burung ini memiliki ciri hidup di permukaan tanah, sayap pendek, jantan berwarna indah sedangkan betina samar,  bersarang di tanah bertengger di pohon, kebanyakan jantan memiliki taji di kaki. Di Indonesia terdapat 25 jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Puyuh batu Coturnix sinensis status penetap.
-          Ayam hutan merah  Gallus gallus status penetap.

33. Burung Raja udang – Suku Alcedinidae
Burung ini memiliki ciri memakan ikan dan hewan air lainnya, serangga atau vertebrata kecil, bersarang di dalam lubang tanah, batang pohon, tebing sungai bahkan di sarang rayap, beberapa jenis mengeluarkan suara keras dan kasar. Di Indonesia terdapat 46 jenis dan lima jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Raja udang meninting Alcedo meninting status penetap, dilindungi.
-          Pekaka emas Pelargopsis capensis status penetap, dilindungi.
-          Cekakak sungai Halcyon chloris status penetap, dilindungi.
-          Cekakak belukar Halcyon smyrnensis status penetap, dilindungi.
-          Udang api Cexy erithacus status penetap, dilindungi.

34. Burung Rangkong – Suku Bucerotidae
Burung ini memiliki ciri hidup di pohon, beberapa jenis mempunyai tanduk yang menonjol di atas paruhdan berwarna mencolok. Di Indonesia terdapat 13 jenis dan empat jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Enggang khilingan  Anorrhinus galeritus status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Julang jambul hitam Aceros corrugatus status penetap, near threatened, appendix II, dilindungi.
-          Kangkareng perut putih Anthracoceros albirostris status penetap, near threatened, appendix II.
-          Kangkareng hitam Anthracoceros malayanus status penetap, appendix II, dilindungi.
-          Rangkong badak Buceros rhinoceros status penetap, near threatened, appendix II, dilindugi.

35. Burung Sempur Hijau – Suku Eurylaimidae
Burung ini memiliki ciri mmemakan serangga, kebanyakan jenis berwarna – warni, kepala besar, paruh berat dan lebar, kaki pendek dan ekor memanjang. Di Indonesia terdapat Sembilan jenis dan tiga jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Sempur hujan sungai Cymbirhynchus macrorhynchos status penetap.
-          Sempur hujan rimba Eurylaimus javanicus status penetap.
-          Sempur hujan darat Eurylaimus ochromalus status penetap.

36. Burung Sikatan – Suku Muscicapidae
Burung ini memiliki ciri memakan serangga, kepala bulat, paruh runcing kecil dan berpangkal lebar, bukaan mulut lebar, kaki kecil dengan tungkai pendek, kebanyakan jantai berwarna  terang dan betina berwarna buram. Di Indonesia terdapat 108 jenis(Rhipiduridae dan Monorchidae masuk suku ini) dan  enam jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Sikatan rimba dada kelabu Rhinomyias umbratilis status migran, near threatened.
-          Sikatan bubik Muscicapa dauurica status migran.
-          Sikatan melayu Cyornis turcocuc status penetap, near threatened.
-          Kipasan belang Rhipidura javanica status penetap, dilindungi.
-          Kehicap ranting Hypothymis azurea status penetap.
-          Seriwan asia Terpsiphone paradise status penetap.

37. Burung Sri gunting – Suku Dicruridae
Burung ini memiliki ciri memakan serangga, umumnya berwarna hitam mengkilat dengan ekor panjang membelah, suara nyaring kadang – kadang berirama, tetapi biasanya serak dengan pekikan janggal. Di Indonesia terdaoat 12 jenis dan dua jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Srigunting batu Dicrurus paradiseus status  penetap.
-          Srigunting sumatera Dicrurus sumatranus status penetap, near threatened.

38. Burung Takur – Suku Capitonidae
Burung ini memiliki ciri duduk diam untuk waktu yang lama di puncak pohon, mengeluarkan suara monoton keras dan ber ulang – ulang, memiliki warna utama hijau terang. Di Indonesia terdapat 16 jenis dan empat jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Takur tenggeret Megalaima australis status penetap.
-          Takur ungkut – ungkut Megalaima haemacephala status penetap.
-          Takur tutut Megalaima rafflesi  status penetap, near threatened.
-          Takur ampis Calorhamphus fuliginosus status penetap.

39. Burung Tepekong – Suku Hemiprocnidae
Burung ini memiliki ciri sangat mirip burung laying – laying, lebih sering bertengger di pohon, bentuk sayap dan ekor lebih memanjang, saling memanggil dengan suara yang melengking. Di Indonesia terdapat tiga jenis dan dau jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Tapekong rangkang Hemiprocne comate status penetap.
-          Tapekong jambu Hemiprocne longipenis status penetap.

40. Burung Tiong Lampu – Suku Coraciidae
Burung ini memiliki ciri memiliki sayap yang panjang,  memakan serangga besar, biasanya terlihat duduk pada pohon mati, cara terbang aneh mengepak – ngepak berat mirip cabak. Di Indonesia terdapat tiga jenis dan satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Tiong lampu biasa  Eurystomus orientalis status penetap.

41. Burung Trinil – Suku Scolopacidae
Burung ini memiliki ciri  di temukan di pantai atau daerah basah terbuka, beberapa jenis menyebar ke pedalaman, memiliki kaki panjang dan paruh yang ramping. Di Indonesia terdapat 41 jenis dan  satu jenis terdapat di HRGMK, yaitu:
-          Trinil pantai Actitis  hypoleucos status migran.

42. Burung Walet – Suku Apodidae
Burung ini memiliki ciri memakan serangga, mencari makan sambil terbang, mulut lebar, secara alami berbiak di retakan batu pantai atau dalam gua. Di Indonesia terdapar 21 jenis dan lima jenis terdapat di HRGMK, yaitu :
-          Walet sapi Collocalia esculenca status penetap
-          Walet sarang putih Collocalia fuciphaga status penetap.
-          Kapinis rumah Apus affinis status penetap.
-          Kapinis laut Apus pacificus status migran.
-          Kapinis jarum kecil Rhaphidura leucopygialis status penetap.




Sumber data : 
Buku yang di terbitkan oleh
Merang REDD Pilot Project (MRPP)